Menjadi Guru Ideal Itu Sulit!
Oleh: Miftahurrohman
Menjadi seorang guru adalah impian banyak orang. Penulis pernah melakukan sebuah survey sederhana dengan memberikan pertanyaan “Cita-cita-mu nopo, Le? (Cita-cita kamu apa, Nak?)” kepada peserta didik di kelas penulis. Hasilnya, hampir 60% menjawab “Saya ingin jadi guru”. Sisanya menjadi pengusaha, abdi negara, dokter dan lain sebagainya.
Meskipun minat menjadi guru sangat tinggi, tapi ternyata menjadi seorang pendidik tidaklah mudah seperti yang dibayangkan. Guru merupakan individu yang memiliki komitmen tinggi dalam proses penyampaian ilmu pengetahuan (formal-non formal) kepada peserta didiknya. Dia adalah cahaya pengetahuan sekaligus suri tauladan. Maka dia memikul tanggung jawab besar dalam membangun pengetahuan, moral dan akhlak seluruh peserta didiknya agar kelak menjadi generasi penerus bangsa yang berkualitas.
Dengan semua amanat yang harus diemban, lalu bagaimana langkah-langkah menjadi sosok guru yang ideal dan inspiratif bagi peserta didik?
- Terus Belajar
Salah satu prinsip yang harus ditanamkan oleh seorang guru adalah jangan pernah berhenti belajar. Guru ideal akan selalu merasa bahwa ilmu yang dimilikinya masih kurang. Dia senantiasa merasa haus akan pemahaman yang lebih dalam dan dalam lagi. Apalagi dengan berbagai perkembangan zaman saat ini, seorang guru ideal akan mampu beradaptasi. Hal ini dikarenakan guru diharapkan menjadi rujukan terbaik bagi peserta didiknya. Utamanya yang seringkali bertanya mengenai perkembangan, kemajuan, atau permasalahan ilmu pengetahuan dunia yang perkembangannya sangat pesat.
- Sabar Dan Tenang
Seorang guru ideal hendaknya memiliki kesabaran yang sangat luas dalam mengajar dan menyampaikan ilmu kepada peserta didiknya karena mereka mempunyai sifat dan kemampuan yang berbeda-beda. Ada yang pendiam, ada yang banyak bicara, ada yang cepat memahami pembelajaran dan lain sebagainya. Maka dari itu, menjadi seorang guru seyogianya sabar dan tenang menghadapi perbedaan dan kemampuan setiap peserta didiknya. Sikap sabar guru akan membuat pembelajaran menjadi nyaman bagi peserta didik. Jika sudah demikian, maka materi yang disampaikan guru akan meninggalkan kesan mendalam bagi peserta didik.
Selanjutnya, niat mengajar guru juga sangat berpengaruh. Guru ideal tidak pernah berharap peserta didiknya menjadi pintar karena dia sadar yang memberikan ilmu adalah Allah Swt.. Dirinya hanyalah sebuah media dan alat bagi ilmu Tuhan. Jika guru sudah merasa bahwa dia yang memberikan kepandaian, maka selanjutnya dia akan kecewa ketika berjumpa dengan peserta didik yang kurang mampu. Rasa ikhlasnya pun akan memudar. Guru hanya perantara dan jika memang ada peserta didik yang kurang mampu, maka jadikanlah evaluasi sehingga dapat memberikan pengajaran yang lebih baik di masa mendatang. Hal ini senada dengan dawuh beliau Sy. Robi’ah Adawiyah Baa’bud, yaitu “Tidak ada murid bodoh, yang ada hanya guru yang kurang sabar”
- Hati-Hati Dalam Bertutur Kata
Guru adalah orang tua peserta didik. Oleh karena itu, guru harus menjaga tutur katanya ketika berinteraksi dengan anak-anaknya. Tanpa disadari terkadang yang menjadi penyebab seorang peserta didik sulit dalam memahami pelajaran, nakal, susah diatur, melawan dan lain sebagainya adalah ucapan seorang guru terhadap peserta didiknya. Ucapan-ucapan seperti “murid A sangat bodoh”, “murid B sangat nakal”, “murid C sangat susah diatur” adalah doa yang sangat diijabah oleh Allah Swt., meskipun tanpa ada niatan berdoa.
- Selalu Mendoakan Peserta Didiknya
Mendoakan anak didik, sebagai seorang guru, adalah hal terpenting dalam mengajar dan menyampaikan ilmu. Sayangnya hal ini masih saja sering diabaikan. Betapapun luasnya ilmu yang dimiliki guru, tetap ilmu Allah Swt.-lah akhirnya yang jauh lebih luas. Sebesar apapun perjuangan seorang guru dalam menyampaikan ilmu, jika ia lupa mendoakan peserta didiknya, maka kemungkinan besar yang akan ditemui hanyalah kegagalan. Secara hakikat, hanya Allah Swt.-lah yang membukakan hati peserta didik untuk menerima ilmu darinya. Maka dari itu sudah seharusnya sebagai seorang guru untuk terus mendoakan anak-anak didiknya agar Allah Swt. memudahkan mereka dalam menimba ilmu dan menjadi orang yang baik, bermanfaat, dan berhasil di dunia maupun akhirat.
Demikianlah beberapa hal yang dapat dijadikan renungan bagi para guru untuk menjadi guru ideal dan menggapai kesuksesan dalam menjalankan tugas yang mulia. Tentunya masih banyak hal lain yang dapat dilakukan para guru untuk mewujudkan generasi penerus ulama dan ilmuan yang memiliki wawasan yang dalam. Semoga para guru selalu diberikan kesabaran, keikhlasan, dan keistiqamahan dalam menghadapi peserta didik yang memiliki berbagai macam karakter. Dan akhirnya, semoga peserta didik kita adalah orang yang bisa menolong kita dari pedihnya siksa neraka di hari pembalasan nanti. aamiin
Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
Kenali Tingkat Pikiran Kita Yuk!
Oleh: Muslih Al Badri, S.Hum. Dalam kehidupan sehari-hari, ketika kita berkumpul dengan teman, kolega, saudara, tetangga dan lainnya, selalu saja ada yang kita diskusikan, kita
Punya Anak Kok Malah Mondok? Mau Jadi Apa?
Oleh: Achmad Fauzi, S.S. Memberikan pendidikan terbaik untuk buah hati adalah cita-cita setiap orang tua. Tidak peduli apapun rintangannya, orang tua akan berjuang habis-habisa
KEINGINAN TANPA KESUNGGUHAN ADALAH KEGILAAN
Oleh: Siti Nurrohmah Coba pikirkan kembali, apa makna kerja keras bagimu? Apakah kerja keras berarti kita harus bekerja tanpa pantang menyerah meskipun kesulitan dan halangan s
BAPAK… IBU… ANDA HARUS TAHU!!!
Oleh: Khamid, M.Pd. Fenomena dekadensi moral sudah ada sejak puluhan tahun yang lalu. Namun, beberapa tahun belakangan ini tampak makin parah sejalan dengan pesatnya perkembang
Hadiah dari Tuhan
Oleh: Siti Badriyah, S.Psi. Menjadi guru bukan hal mudah. Selain dituntut memiliki pengetahuan, kita juga dituntut memiliki akhlak yang baik. Belum lagi tuntutan administrasi y